All About Me

Foto saya
Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

Selasa, 27 Januari 2009

Indonesia Tercintaku...

Menjelang pemilihan presiden dan pemilihan anggota DPR, DPRD dan DPRD Tk I, kita bisa menyaksikan partai-partai serta caleg-caleg berlomba-lomba untuk "menjajakan diri" agar masyarakat mengenal - minimal - tahu wajah mereka.

Tetapi dalam hal ini, saya tidak mengedepankan hal diatas, namun lebih kepada pelaksanaan pilkada yang berlangsung di daerah.

Mari kita renungkan bersama...

Tulus dan sucikah niat para calon Bupati/Walikota yang mengikutiu pilkada untuk membangun daerah mereka jika terpilih nantinya??Saya pesimis akan hal tersebut. Kenapa? Untuk mengikuti pilkada tiap-tiap calon minimal harus mengeluarkan dana 5 milyar rupiah. Sedangkan pendapatan yang "sah" dan "legal" untuk Bupati?walikota paling 'cuma' 20 juta rupiah per bulan. Selama 5 tahun menjabat yang mereka dapatkan dari yang "sah" dan "legal" tersebut 'cuma' 1,2 milyar rupiah.. Lalu darimana mengembalikan dana yang 5 milyar tadi??Belum lagi jika Bupati/Walikota tersebut ingin mencaloin kembali.

Makanya jangan heran apabila tiap proyek selalu dipotong "fee" dan untuk menduduki jabatan harus menyerahkan "upeti". Kapan majunya daerah bila hal ini terus berlangsung terus??. Apa iya sistem demokrasi dengan pemilihan langsung kepala daerah seperti saat ini bisa membuat kemajuan di daerah??

Menaikkan gaji pejabat juga tidak akan berpengaruh banyak untuk menghindari praktek-praktek tersebut. Apalagi dana pelaksanaan Pilkada mencapai milyaran rupiah. Apa nggak lebih berguna jika dana tersebut digunakan untuk membangun sarana dan prasaran seperti sekolah, rumah sakit, jalan dan lain sebagainya.

Mari kita renungkan bersama...

Bagaimana jika hanya presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Untuk Gubernur, Bupati/Walikota di pilih dari PNS yang pangkatnya mencukupi. Silahkan mau dibuat "fit and proper test", mau persetujuan DPR atau bahkan persetujuan Presiden sekalipun. Sehingga dana yang dikeluarkan bisa lebih dimanfaatkan untuk hal yang lebih bermanfaat dan mengena ke masyarakat.

Maaf apabila ada pihak-pihak yang tersinggung dengan tulisan ini, ini cuma uneg-uneg dari anak bangsa yang miris melihat kehidupan masyarakat Indonesia yang tercinta ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar